Posting kali ini di khususkan untuk menjaga bumi kita, yaitu dengan memilih kebutuhan atau makanan yang ramah lingkungan dimana dalam proses produksi dan distribusinya tidak membutuhkan energi dan menghasilkan polusi yang begitu besar.
Sebenarnya banyak sekali cara yang dapat dilakukan untuk menjaga bumi kita, sebagai masyarakat umum, sebagian besar mendapatkan informasi tersebut melalui artikel, berita, dan iklan masyarakat pada media massa. Selama ini yang seringkali diinformasikan adalah cara-cara umum, mulai dari cara yang paling mudah atau berskala individu (seperti hemat listrik, hemat air, kurangi penggunaan plastik, dan lainnya) hingga ke skala nasional bahkan dunia (seperti mencegah adanya konversi kawasan konservasi hutan). Namun tanpa disadari, sebenarnya dari kebutuhan dasar pun, yaitu dari “apa yang kita pakai” (sandang), “apa yang kita makan” (pangan)” dan “bagaimana tempat tinggal kita” pun. dapat berkontribusi terhadap ‘kesehatan’ bumi kita. saya ingin menekankan pada “apa yang kita makan”, karena makan adalah kegiatan yang kita lakukan sehari-hari, namun banyak orang (termasuk saya) yang tidak memperhatikan apa yang mereka makan, dari mana makanan tersebut berasal serta bagaimana makanan tersebut diproses, padahal kesemuanya itu jika ditelusuri lebih dalam memiliki dampak yang cukup besar terhadap bumi. Bahkan seringkali makanan-makanan yang kita makan adalah makanan yang paling merusak (baik dari bahan maupun kemasannya).
Sebenarnya tidak banyak usaha yang perlu kita lakukan. dalam menjaga bumi kita. Berikut pembahasannya :
[1] Membeli makanan lokal
Makanan lokal tidak memerlukan pengiriman jarak jauh dengan menggunakan truk dan kapal laut yang membutuhkan banyak penggunaan bahan bakar. Dengan begitu, makanan ini tidak menambah polusi serta emisi gas rumah kaca. Bandingkan saja kalau kita makan steak yang dagingnya lokal (dikirim dari peternakan sapi lokal) dengan daging yang diimpor. Dengan perbedaan jarak yang jauh, tentu penggunaan energi serta polusi yang dihasilkan saat pengiriman pun akan jauh berbeda. Menurut treehugger.com polusi yang dihasilkan oleh 15 kapal angkut terbesar sama dengan polusi yang dihasilkan 760 juta mobil. Hal ini disebabkan oleh kandungan sulfur yang tinggi terkandung dalam bahan bakar kapal.
[2] Belilah makanan-makanan segar yang sesuai dengan musim nya
Makanan segar yang memang sedang ‘musim’ nya tidak perlu disimpan pada cold storage selama berbulan-bulan atau dikirim dari belahan dunia lain yang memang sedang musimnya. Dengan begitu, banyak energi listrik dan bahan bakar yang dihemat.
[3] Belilah makanan yang eco-friendly
Makanan yang eco-friendly seperti makanan organik tidak menggunakan banyak pestisida dan herbisida untuk membuatnya bebas dari hama dan rumput liar. Selain itu, makanan ini pun tidak membutuhkan pupuk yang dibuat dari bahan petrokimia. Dengan begitu, mereka mengurangi jumlah penggunaan bahan kimia yang menyerap pada tanah.
[4] Pilihlah makanan yang tidak terlalu banyak menggunakan kemasan
Makanan segar sebenarnya tidak perlu dibungkus satu persatu menggunakan plastic dan styrofoam. Hal tersebut hanya akan menambah volume sampah yang sudah menumpuk di rumah. Cara termudah untuk mengurangi sampah di rumah adalah dengan menghindari membawa sampah tersebut ke rumahmu. Kita dapat membiasakan membawa reusable bag dan membeli buah-buahan di pasar (karena biasanya buah di pasar tidak pernah dibungkus satu per satu). Kalaupun membeli di supermarket, kita dapat meminta pelayan untuk memasukkan buah langsung ke dalam tas yang kita bawa.
[5] Sering-seringlah memasak dengan menggunakan bahan mentah
Ini terkait dengan poin sebelumnya tentang mengurangi penggunaan kemasan. Kalau di Australia, mereka dapat memilih membeli selusin snack pasta ukuran kecil yang masing - masing dibungkus dengan tube plastic atau satu bungkus pasta ukuran besar. Cara kedua memiliki jumlah makanan yang sama dengan yang pertama, tapi dengan jumlah sampah yang lebih sedikit. Bahan mentah juga biasanya di jual tanpa kemasan, sehingga tidak menghasilkan sampah yang berlebih. Kalau disini, kita dapat memilih bahan mentah yang segar dan bukan makanan kalengan. Misalnya : belilah jagung segar, bukan jagung kalengan yang telah dipotong-potong.
[6] Membuat sendiri kebutuhan hidup dengan menggunakan daur ulang
Dari sekian banyaknya sampah atau barang elektronik yang tidak terpakai, tentu menyebabkan polusi dan sumber penyakit dalam satu daerah., lebih baik mengolah barang dengan yang sudah ada. Misalnya : Mendaur ulang plastic dari sampah plastic yang sudah tidak terpakai,membuat kertas Daur ulang untuk membuat MAPP, Membuat mobil-mobilan dengan kulit jeruk bali.
1 comments:
thanks ya informasinya semoga bermanfaat bagi semua pengunjung.
Post a Comment